Rabu, 01 Mei 2013

MENDIKTE DUNIA MELALUI MEDIA, WASPADALAH!!!



Tulisan untuk Pembekalan Teman-teman di Lembaga Pers Mahasiswa
Oleh Syukron Affani
 

Sejarah itu sering ditentukan oleh bagaimana ia ditulis dan dituturkan tak peduli bagaimana ia sebenarnya terjadi.
            Saat ini media memegang peranan sangat penting. Kini, betapa orang-orang bergantung pada berita media untuk memuaskan rasa ingin tahunya terhadap kabar yang terjadi entah di sekelilingnya atau yang terjadi dibelahan bagian dunia yang lain. Tak ayal, adagium "siapa yang menguasai media, dialah raja dunia" adalah benar adanya. Kenapa demikian? Karena medialah yang dapat menundukkan perspektif orang terhadap realitas. Media memiliki kuasa mengkonstruk realitas melalui berita-berita yang disampaikannya. Oleh karena itu, media menjadi berkah bila menjalankan fungsinya dengan benar (menyampaikan informasi setepat-tepatnya) dan menjadi petaka bila menjungkirbalikkan fakta demi kepentingannya.
            Sebagai obat sekaligus racun, media harus berhati-hati melaksanakan kerja-kerjanya. Niat memberikan obat kepada khalayak akan berubah menjadi racun bila cara-caranya sembarangan. Apalagi memang berniat memberikan racun, gampang saja melaksanakannya.
            Proses pemberitaan dalam media akan dibahas secara singkat di dalam tulisan ini. Meski sedikit semoga dapat menjadi bekal berharga bagi teman-teman baru di Badan Pers Mahasiswa Literasia Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Terdapat 5 bagian pokok langkah kerja jurnalistik, yaitu :

  1. Preparing
      Kerja pertama adalah persiapan meliputi : Pemilihan dan penentuan grand tema, studi pendahuluan, penentuan sudut tema, penentuan responden, dan job desk. Kerja awal ini sangat membantu menuntun teman-teman melangkah pada tahap berikutnya. Persiapan yang bagus akan membantu performa teman-teman melacak berita.

  1. Reporting
      Peliputan merupakan langkah berikutnya. Bagian ini lazim dikenal dengan reportase. Peliputan ada 3 macam : observasi peristiwa, wawancara, dan riset. Namun demikian, sebuah peliputan bisa saja melakukan ketiga-tiganya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Peliputan melalui 3 cara di atas dibagi ke dalam 2 target : reportase terjadwal dan tidak terjadwal (insidentil). Yang penting, jangan lupa membawa outline (oret-oretan kasar yang dihasilkan dari langkah preparing) dan jangan lewatkan data-data penting dan kumpulkan sebanyak-banyaknya. Reportase yang maksimalkan akan memberikan kemudahan pada langkah berikutnya.

  1. Writing
      Penulisan berita harus mengandung dan memenuhi :
  1. Unsur berita 5 W+ 1H (What, Who, When, Why, Where, and How)
  2. Nilai berita Consequenses (dampak), Timelines (aktualitas), Proximity (jarak), Prominence (ketokohan) dan Human Interest (penting untuk diketahui khalayak)
  3. Fairness (sesuai). Berita yang tidak sesuai adalah berita yang tidak berimbang alias berat sebelah terhadap pihak-pihak tertentu yang diberitakan. Keberpihakan pada pihak-pihak tertentu dibenarkan selama berdasar pada alasan moral yang dikonsensus oleh nilai-nilai sosial dan budaya.
  4. Kaidah bahasa jurnalistik yang singkat (satu kalimat jangan sampai lebih dari 25 kata), padat tetapi tepat (tidak ambigu) dan menulis data nama orang dan nama tempat dengan benar.
Penulisan berita yang bagus akan memudahkan kerja berikutnya.

  1. Editing
      Sebuah berita bisa jadi telah ditulis dengan bagus oleh wartawan lapangan tetapi redaktur editing bisa jadi juga memiliki pertimbangan lain (sesuai pengalaman dan sense-nya) untuk merubahnya. Apalagi berita yang ditulis memang memiliki banyak kesalahan. Editing biasa dilakukan untuk mempertajam angle, mempertajam judul, merombak logika yang kurang runut dalam satu alinea, memadatkan kalimat, membuang berita yang dinilai tidak berkaitan dan tidak penting, menyingkirkan kata-kata percuma (berbunga), memperjelas kata atau frasa konotatif dan lain sebagainya. Bahkan pada editing ini, sebuah tulisan berita dirombak habis atau malahan ditolak sama sekali. Editing ini untuk menjaga agar peristiwa penting tetap terbaca penting. Karena, peristiwa yang boleh jadi penting tetapi jika penulisannya tidak tepat, tentu akan mengurangi nilai penting peristiwa itu. Atau bisa jadi sebuah peristiwa yang sesungguhnya biasa tetapi ditulis dengan bombas sehingga dampaknya mengelabui pembaca.

  1. Distributing
      So, pasti semua langkah di atas akan percuma bila tulisan berita tidak disebar dan dibaca oleh khalayak. Semakin luas jangkauan distribusi berarti akan semakin banyak yang membaca berita yang kita tulis. Dengan semakin banyak pembaca yang membaca tulisan kita, hati-hatilah, karena teman-teman bisa tergelincir mendikte dunia dan teman-teman termasuk yang akan dimaki-maki habis oleh mendiang Foucoult. Sekali teman-teman mendikte dunia dan salah, dosa sejarah yang akan teman-teman pikul. Gada malaikat Mungkar dan Nakir mengincar tengkuk teman-teman kelak di alam sana.

Maa ziltum fi 'aunillah…Selamat berjunalistik…

Pelatihan Jurnalistik LPM Literasia Adab UIN Sunan Kalijaga
Krapyak, 03 Maret 2007

1 komentar:

  1. How to make money off gambling - WorkMaker Money
    How to งานออนไลน์ make money off gambling · 1. A poker game · 바카라 2. Make up your own casino 1xbet korean business · 3. Make yourself rich by following your own poker

    BalasHapus