PUISI



MANUSIA DAN KAMBING


Oleh Syukron Affani



Rasul…

Malu kami melirih dalam namamu
Umatmu kini tak tahu malu atau malu tapi tak mau tahu
Engkau membawa kami dari gelap menuju terang rahmat dan hidayah Allah
Tapi kami seret diri kami kembali ke jurang-jurang kelam
Kami sebut-sebut namamu dengan kegirangan yang ganjil dalam maulid tiap peringatan kelahiranmu
Dalam ayunan macam lagu bumbu-bumbu penyedap yang tak perlu
Berharap syafaat masuk surga dan foya-foya
Rasul…
Banyak dari kami mengaku muslim tapi tak ada Islam dalam tindak laku
Dan banyak yang bukan muslim tapi Islam yang kau bawa ditegakkannya
Malu benar kami melirih dalam namamu
Engkau bawakan kepada kami 6000 sekian ayat pesan Tuhan
Kami bukukan sekian ribu wasiatmu
Tapi semuanya parkir rapi di altar-altar mesjid, rak-rak buku, dan ceramah para dai
Sesekali dilombakan dalam musabaqah dan sari tilawah bersaing dengan kontes-kontes dangdut
Rasul…
Kezaliman kini dipertontonkan bagai hiburan
Penjara menjadi tempat liburan bagi orang macam Gayus Tambunan
Korupsi tidak kenal gengsi yakni dari bromocor hingga professor
Dari yang tak paham dosa keji hingga para ulama-kiai
Sogok menjadi-jadi yang penting bahagia anak dan bini
Para orang tua tak peduli yang pokok anaknya sekolah TK favorit, SD favorit, SMP favorit, SMA favorit, kuliah favorit, kerja favorit lupa akan mati dikubur kejepit
Orang-orang berebut menjadi pegawai negeri dengan jurus sikut sana-sikut sini
Setor sana-setor sini
Orang-orang berebut sekolah tinggi agar semakin sakti korupsi tak ketahuan komisi pemberantasan korupsi
Maling-maling rapi-rapi pake ilmu administrasi
Yang batil nyamar jadi yang hak
Yang hak dikebiri dan dituding-tuding batil
Rasul…
Umatmu ini punya mata tapi buta warna kebenaran
Punya hati tapi batu punya telinga tapi tuli
Manusia tapi kambing
Dipaksa masuk surgapun enggan karena semua rela ikhlas masuk neraka
Rasul…
Maafkan kami…
Sentol, 01 Juli 2011
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar